Rabu, 06 Mei 2020

TRADISI MASYARAKAT DESA LOKASI BARU KABUPATEN SELUMA PROV BENGKULU


SELAMATAN BUMI
Asep Hardianto

Sejarah 1 Muharram tahun baru Islam, awalnya ditandai dengan peristiwa besar berupa peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari kota Mekkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Hal tersebut menjadikan sebuah penamaan kalender Islam.
Sebelum zaman Nabi Muhammad SAW, masyarakat Arab tidak menggunakan sistem kalender tahunan untuk memperingati suatu peristiwa. Mereka hanya menggunakan sistem hari dan bulan. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang lahir pada tahun Gajah, masyarakat Arab tidak menggunakan angka dalam menentukan tahun.
Semua para sahabat Rasul Allah, seperti Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, dan Thalhan bin Ubaidillah berdiskusi untuk menentukan sistem kalender Islam. Dari banyaknya usulan, terpilihlah usulan dari Ali bin Abi Thalib yang mengusulkan kalender Hijriyah Islam dimulai dari persitiwa hijrah Nabi Muhammad SAW.
Sejarah 1 Muharram singkatnya menjadikan kalender hijriyah sebagai sistem penanggalan sehari-hari dengan menggunakan peredaran bulan sebagai acuannya, hal itu berlaku di beberapa negara mayoritas Islam.
Pemaknaan bulan Muharram 2019 berawal dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW. Saat zaman Rasul Allah, peristiwa hijrah dilakukan sebagai strategi dakwah dan menanggapi situasi dan kondisi yang tidak kondusif pada masyararakat Mekkah.
Hijrah sendiri diartikan sebagai perjuangan meninggalkan hal-hal buruk ke arah yang lebih baik. Dan, kini peristiwa hijrah diartikan sebagai pembelajaran nilai kebaikan untuk diri sendiri, seperti berani meninggalkan sesuatu yang buruk yang merugikan diri sendiri dan beralih pada sesuatu yang baik.
Pada tahun 2019 keberadaan kami melaksanakan tugas KKN selama tiga bulan dimana dari tanggal 27 juli hingga sampai tanggal 27 september. Diperjalanan panjang kami melaksanakan KKN didesa Lokasi Baru kecamatan Air Periukan yang ditugaskan oleh pihak LPPM (Lembaga Pemberdayaan Pengabdian Masyarakat) oleh IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Bengkulu. Pada saat itu panitia KKN yaitu bapak Idwal B, Ma yang telah menugaskan kami untuk mengabdi kepada masyarakat. Dan sekarang dipimpin oleh kepala desa Lokasi baru yaitu bapak Adi sucipto.
Lokasi baru menyimpan banyak cerita yang menarik dimana dari beberapa cerita unik pada malam 1 muharam atau sering di sebut malam syuro’an. Karena pada malam itu malam kebangkitan tahun islam yang disebut dengan hijriah. Di desa Lokasi Baru menjadi tradisi yang dianut umat beragama islam maupun umat non islam yang bertoleransi mengikuti kegiatan Selamatan bumi. Pendiri pertama melakukan kegiatan selamatan bumi yang ada di lokasi baru dilakukan oleh pemuka agama dan adat bapak Juwari dan kepala desa talang benuang bapak Suparman. Karena pada asal mula berdirinya Lokasi Baru adalah pemekaran dari desa Talang Benuang. Berdirinya desa Lokasi Baru semenjak berjalan kurun waktu sembilan tahun.
Lokasi baru memiliki kejadian budaya yang ada pada setiap kegiatan 1 Muharram atau malam syuro’an. Karena malam syuro’an sudah menjadi  suatu budaya yang harus dilakukan oleh masyarakat desa Lokasi Baru.
Dilokasi Baru pelaksanaan kegiatan Selamatan Bumi dilakukan 1 tahun sekali dalam dan dilakukan di tiga tempat. Dan diselenggarakan oleh tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan perangkat desa Lokasi Baru. Adapun tokoh masyarakat yaitu bapak Juwari, Sopiyanudin, Adi Sucipto, dan sebagainya. Dan juga digerakkan oleh setiap Kepala Dusun satu sampai dusun enam. Supaya kepala dusun dapat menghimbau masyarakat agar berpatisipasi dalam kegiatan yang menjadi budaya dilakukan oleh masyarakat desa Lokasi Baru. Disaat itu juga dipimpin oleh bapak Sugi Hartono selaku tokoh Masyarakat dan disaat itu bertugas sebagai pembawa acara. Pada saat itu acara diberi juga kata sambutan oleh kepala desa Adi Sucipto dan Diisi Dzikir bersama dan sedikit Kultum yang di sampaikan oleh bapak Dul Majid. Didalam penyampaiaan yang disampaikan oleh pak Dul Majid yaitu pentingnya pahala di bulan muharram yaitu memuliakan anak-anak untuk mengajak makan keluar rumah, sedekah pada anak yatim, puasa syuro,an.
Pelaksanaan 1 muharram dilakukan pada tiga kali. Pertama pada malam 1 muharram dilaksanakan di dusun lima dan enam yang dipimpin oleh bapak Kepala dusun dan Tokoh Masyarakat hingga tokoh Agama seperti bapak Imam Bapak Sukarman. Dan pelaksanaan dipimpin oleh pembawa acara dari anggota KKN yaitu Asep Hardianto dan pembaca tilawah saudari darsi dari anggota KKn dan juga solawat dipimpin Oleh ibuk majelis ta’lim ibuk Sri Murni dari dusun enam. Setelah itu baru masuk ke acara inti yaitu dzikir dan istigosah yang dipimpin oleh bapak imam masjid At Taqwa. Setelah itu baru masuk keacara syukuran makan bersama menggunakan nampan dan dimakan secara bersama. Hingga acara selesai ditutup dengan doa yang langsung dipimpin oleh bapak Imam.
Dimana pelaksanaan kedua dilakukan oleh dusun empat yang langsung di pimpin oleh bapak imam Iswandi selaku Imam masjid Baiturrahim. Pelaksanaan ini urutan dan kegiatan hampir sama dengan kegiatan yang ada di dusun lima dan enam. Pada intinya kegiatan ini masyarakat diajak mempringati kegiatan selamatan bumi dan mengucapkan syukur kepada Allah yang telah menciptakan seluruh alam hingga pada sesepuh yang telah berjuang membangun desa Lokasi Baru.
Bagaimana pelaksanaan ketiga yang dilakukan oleh desa  yaitu dilakukan di simpang empat depan balai desa, karena tempat ini strategis untuk berkumpulnya masyarakat Lokasi Baru untuk melakukan Kegiatan. Pada persiapan dilakukan pada pukul 16.00 WIB di simpang empat yang dilakukan oleh panitia syuroan dengan anak-anak KKN dari IAIN Bengkulu. Setelah itu habis isa seluruh masyarakat berkumpul di simpang empat dan mayoritas masyarakat jawa dan juga ada masyarakat yang beragama non muslim seperti ibuk Tin yang beragama Kristen. Dan juga suku batak hingga suku lainnya yang mmengikuti kegiatan Selamatan Bumi. Kata buk Tin “kami mengikuti kegiatan selamatan bumi untuk berpatisipasi umat beragama karena tujuan demi kebaikan desa ini dalam rangka Selamatan Bumi”
Dapat kita simpulkan bahwa umat beragama di desa Lokasi Baru memiliki budaya yang setiap tahun dilakukan pada saat 1 muharram yang sering disebut warga Selamatan Bumi. Walaupun kegiatan ini menganut budaya Islam masyarakat disini yang bukan muslim juga berpatisipasi.
Pada intinya kegiatan ini yang sangat kita banggakan bisamenyatukan umat beragama untuk saling bersilaturahmi dan juga memberikan rasa syukur kita kepada Tuhan seluruh Alam yang telah memberi kita banyak kenikmatan yang dapat kita rasakan pada saat ini. Walaupun kegiatan dilakukan tiga kali pada intinya malam puncak pada 10 muharram dilakukan dipusat desa di simpang empat yang diselenggarakan oleh desa.
Demikianlah cerita singkat yang dapat kita ambil di desa Lokasi Baru. Semoga apa yang kami ceritakan ini dapat memberi manfaat untuk kita umat beragama.










“Manfaatkan hidupmu untuk orang lain
Tanpa orang lain hidupmu tak ada artinya”
By. Asep Hardianto









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL “KARAKTERISTIK PENDIDIKAN IPS DI INDONESIA DAN PERKEMBANGANNYA DARI MASA KEMASA”

MAKALAH PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL   “KARAKTERISTIK PENDIDIKAN IPS DI INDONESIA DAN PERKEMBANGANNYA DARI MASA KEMASA” DI...