MAKALAH
PENGANTR
ILMU POLITIK
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU POLITIK
DISUSUN
OLEH
Kelompok
1
Asep Hardianto : 1611270002
Wisnu
Hibatulloh Fattah : 1611270020
Lovika
Putri Ari Sandi : 1316431578
Leva
Noliana : 1316431571
Fhita
Love Risa : 1316431576
Dosen
Pembimbing:
SUBHAN
AMIN , S. Ag Mhi
FAKULTAS
TARBIYAH DAN TADRIS
PROGRAM
STUDI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU
2017
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji
dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan
baik dan benar, serta tepat pada waktunya.
Makalah
ini telah dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai
pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan
makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Kami
menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh
karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang
dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan
untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Bengkulu,
.............. April 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata
pengantar................................................................................................. i
Daftar isi........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
belakang................................................................................ 1
B. Rumusan
masalah........................................................................... 2
C. Tujuan............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Proses Sejarah Perkembangan Ilmu Politik...................................... 3
B. Definisi/
Pengertian Ilmu Politik...................................................... 4
C.
Ruang Lingkup Ilmu Politik............................................................ 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................... 9
B. Saran............................................................................................... 10
DAFTAR
PUSTAKA.................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ilmu
politik diawali dengan baik pada masa Yunani Kuno, membuat peningkatan pada
masa Romawi, tidak terlalu berkembang di Zaman Pertengahan, sedikit berkembang
pada Zaman Renaissance dan Penerangan, membuat beberapa perkembangan
substansial pada abad 19, dan kemudian berkembang sangat pesat pada abad 20
karena ilmu politik mendapatkan karakteristik tersendiri. Ilmu politik sebagai
pemikiran mengenai Negara sudah dimulai pada tahun 450 S.M. seperti dalam karya
Herodotus, Plato, Aristoteles, dan lainnya. Di beberapa pusat kebudayaan Asia
seperti India dan Cina, telah terkumpul beberapa karya tulis bermutu.
Tulisan-tulisan dari India terkumpul dalam kesusasteraan Dharmasatra dan
Arthasastra, berasal kira-kira dari tahun 500 S.M. Di antara filsuf Cina
terkenal, ada Konfusius, Mencius, dan Shan Yang (±350 S.M.).
Di Indonesia sendiri ada beberapa karya tulis
tentang kenegaraan, misalnya Negarakertagama sekitar abad 13 dan Babad Tanah
Jawi. Kesusasteraan di Negara-negara Asia mulai mengalami kemunduran karena
terdesak oleh pemikiran Barat yang dibawa oleh Negara-negara penjajah dari
Barat.
Di Negara-negara benua Eropa sendiri bahasan
mengenai politik pada abad ke-18 dan ke-19 banyak dipengaruhi oleh ilmu hukum,
karena itu ilmu politik hanya berfokus pada negara. Selain ilmu hukum, pengaruh
ilmu sejarah dan filsafat pada ilmu politik masih terasa sampai perang Dunia
II.
Di Amerika Serikat terjadi perkembangan
berbeda, karena ada keinginan untuk membebaskan diri dari tekanan yuridis, dan
lebih mendasarkan diri pada pengumpulan data empiris. Perkembangan selanjutnya
bersamaan dengan perkembangan sosiologi dan psikologi, sehingga dua cabang ilmu
tersebut sangat mempengaruhi ilmu politik. Perkembangan selanjutnya berjalan dengan
cepat, dapat dilihat dengan didirikannya American Political Science Association
pada 1904.
Ilmu politik masa kini telah berkembang dari
berbagi bidang studi yang berkaitan termasuk sejarah, filsafat, hokum dan
ekonomi. Ditinjau dari tahap perkembangannya sebagai ilmu, memang tidak dapat
disangkal bahwa ilmu politik agak tertinggal dibelakang jika dibandingkan
dengan ilmu lainnya, seperti ilmu ekonomi yang mengalami kemajuan yang pesat
seiring denagn era “revolusi industry” pertengahan abad XVIII.
Lalu mengapa ada para pakar ilmu politik yang
menyebut ilmu politik sebagai “ratu” ilmu-ilmu masyarakat? Seperti halnya
matematika sebagai ratu ilmu-ilmu eksakta. Kemungkinan alasannya antara lain
adalah karena ilmu politik mempelajari serta memmusatkan kajiannya pada hal
ikhwal yang menyangkut gejala-gejala (fenomena) paling hakiki dan mendasar
dalam kehidupan manusia, yaitu perjuangan untuk kekuasaan(struggle of power),
atau minimal perjuangan untuk hidup(struggle of life) ditengah-tengah kehidupan
bermasyarakat. Selain itu karena ilmu politik mempelajari negara dan
pemerintahan yang merupakan organisasi pada peringkat tertinggi dalam kehidupan
bermasyarakat dan berbangsa bagi manusia. (May Rudy, 2003)
B.
RUMUSAN MASALAH.
1.
Apa tujuan penulisan makalah Sejarah Perkembangan
Ilmu Politik?
2.
Bagaimana proses Sejarah Perkembangan Ilmu
Politik?
3.
Apakah Pengertian/ Definisi Ilmu Politik.
4.
Apa saja Ruang Lingkup Ilmu Politik?
C.
Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar
pembaca mengetahui bagaimana proses sejarah perkembangan ilmu politik. Politik
berlangsung pada lingkungan yang disebut “Sisitem Politik”. Demikian pula, ilmu
politik adalah imu untuk diterapkan dalam menganalisis interaksi dalam system
politik. Kegunaannya adalah untuk memahami apa yang terjadi, hal-hal apa atau
faktor apa saja yang mempengaruhinya, sampai pada predikat tentang apa yang
akan terjadi sebagai kelanjutannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Proses Sejarah Perkembangan Ilmu Politik
Dapat dikatakan bahwa ilmu politik dilahirkan
di Yunani (dengan tokoh Plato, Aristoteles, Thuycidides) sekitar 4-5 abad
sebelum bermulanya tahun masehi, berlanjut pada zaman Romawi (dengan tokoh
Polybius dan Cicero). Lalu dibangkitkan oleh Niccolo Maciavelli di Italia (awal
abad XVI), sebelum dibahas di Perancis (ahir abad XVI), dimantapkan di Inggris
dan Jerman (awal abad XIX. Sampai pada akhirnya, diakui dan berkembang dengan
pesat sebagai disiplin ilmu yang mandiri di Amerika Serikat (awal abad XX).
Akan tetapi perkembangannya sebagai disiplin ilmu yang dikembangkan secara
mandiri barulah terwujud menjelang akhir abad XIX.
Di Indonesia disiplin ilmu politik berkembang
abad 13 M yang dibuktikan dengan kitab Natakertagama dan Babad Tanah Jawi.
Miriam Budiardjo (dasar-dasar Ilmu Politik,
2005:2-3) menulis bahwa sesudah perang dunia ke II perkembangan ilmu politik
semakin pesat. Di Negara Belanda, dimana waktu itu penelitian mengenai Negara
dimonopoli oleh Fakultas Hukum, didirikan Faculteit der Sociale Wetenschappen
pada tahun1947 di Amsterdam. Di Indonesia pun didirikan fakultas-fakultas yang
serupa, yang dinamakan fakultas Ilmu Sosial dan Politik (seperti pada
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta) atau Fakultas ilmu-ilmu Sosial (seperti
pada Universita Indonesia, Jakarta) dimana ilmu politik merupakan Departemen
tersendiri. Akan tetapi, oleh karena pendidikan tinggi ilmu Hukum sangat maju,
tidaklah mengherankan apabila pada permulaan perkembangannya, ilmu politik di
Indonesia terpengaruh kuat oleh ilmu itu. Akan tetapi dewasa ini konsep-konsep
ilmu politik yang berangsur-angsu mulai di kenal.
Pesatnya perkembangan ilmu politik sesuda
perang dunia ke II tersebut juga disebabkan karena mendapat dorongan kuat dari
beberapa badan internasional, terutam UNESCO(United Nations Educational
Scientific and Cultural Organization). Terdorong oleh tidak adanya keseragaman
dalam terminology dalam ilmu politik, UNESCO dalam tahun 1948 menyelenggarakan
suatu survey mengenai kedudukan ilmu politik dalam kira-kira 30 negara. Proyek
ini dipimpin oleh W. Ebenstein dari Princeton University Amerika Serikat
kemudian di bahas oleh beberapa ahli dalam suatu pertemuan di Paris dan
menghasilkan buku “Contemporary Political Science”. Selanjutnya UNESCO bersama
International Political Science Association (IPSA) yang mencakup kira-kira
ssepuluh negara, diantaranya negara Barat, di samping India, Meksiko, dan
Polandia.
Pada tahun 1952 hasil penelitian ini dibahas di
suatu konferensi di Cambridge, Inggris dan hasilnya disusun oleh W. A. Robson
dari London School of Economics and Political Science dalam buku The University
Teaching of Political Science. Buku ini diterbitkan oleh UNESCO untuk
pengajaran beberapa ilmu sosial(termasuk ekonomi, antropologi budaya, dan
kriminologi) di perguruan tinggi. Kedua karya ini ditujukan untuk membina
perkembangan ilmu politik dan mempertemukan pandangan yang berbeda-beda. Pada
masa-masa berikutnya ilmu-ilmu sosial banyak memanfaatkan penemuan-penemuan
dari antropologi, sosiologi, psikologi, dan ekonomi, dan dengan demikian ilmu
politik dapat meningkatkan mutunya dengan banyak mengambil model dari cabang
ilmu sosial lainnya. Berkat hal ini, wajah ilmu politik telah banyak berubah
dan ilmu politik menjadi ilmu yang penting dipelajari untuk mengerti tentang
politik.
B. Definisi/ Pengertian Ilmu Politik
Sebelum mendefinisikan apa itu ilmu politik,
maka perlu diketahui lebih dulu apa itu politik. Secara etimologis, politik
berasal dari bahasa Yunani ”polis” yang berarti kota yang berstatus negara.
Secara umum istilah politik dapat diartikan berbagai macam kegiatan dalam suatu
negara yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari sistem itu dan
melaksanakan tujuan-tujuan itu. Menurut Miriam Budiardjo dalam buku
”Dasar-dasar Ilmu Politik”, ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari tentang
perpolitikan. Politik diartikan sebagai usaha-usaha untuk mencapai kehidupan
yang baik. Orang Yunani seperti Plato dan Aristoteles menyebutnya sebagai en
dam onia atau the good life (kehidupan yang baik). Menurut Goodin dalam buku “A
New Handbook of Political Science”, politik dapat diartikan sebagai penggunaan
kekuasaan social secara paksa. Jadi, ilmu politik dapat diartikan sebaagi sifat
dan sumber paksaan itu serta cara menggunakan kekuasaaan sosial dengan paksaan
tersebut..
Beberapa
definisi berbeda juga diberikan oleh para ahli , misalnya:
1.
Menurut Bluntschli, Garner dan Frank Goodnow
menyatakan bahwa ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari lingkungan
kenegaraan.
2.
Menurut Seely dan Stephen Leacock, ilmu politik
merupakan ilmu yang serasi dalam menangani pemerintahan.
3.
Dilain pihak pemikir Prancis seperti Paul Janet
menyikapi ilmu politik sebagai ilmu yang mengatur perkembangan Negara begitu
juga prinsip – prinsip pemerintahan, Pendapat ini didukung juga oleh R.N.
Gilchrist.
Ilmu
politik secara teoritis terbagi kepada dua yaitu :
1.
Valuational artinya ilmu politik berdasarkan
moral dan norma politik. Teori valuational ini terdiri dari filsafat politik,
ideologi dan politik sistematis.
2.
Non valuational artinya ilmu politik hanya
sekedar mendeskripsikan dan mengkomparasikan satu peristiwa dengan peristiwa
lain tanpa mengaitkannya dengan moral atau norma.
Menurut May Rudy (pengantar ilmu
politik,2003:10) ilmu politik dalam arti sempit, menyangkut Negara dan
Pemerintahan tapi ilmu politik dalam arti luas mencakup sekitar lima macam
objek, sasaran atau pusat perhatian yaitu:
1.
Negara
2.
Pemerintahan
3.
Kekuasaan dan kewenangan
4.
Kelembagaan Masyarakat
5.
Kegiatan dan tingkah laku politik
Keanekaragaman objek ilmu politik ini, terlihat
dari definisi-definisi ilmu politik yang saling berbeda, tergantung pada sudut
pandang orang yang merumuskan definisi tersebut. Miriam Budiardjo (Dasar-dasar
ilmu politik, 2005:9-13) definisi ilmu politik hingga saat ini menurut para
ahli belum bisa disatukan dalam satu definisi. Hal ini lebih disebabkan adanya
cara pandang/ sudut pandang paar ahli politik tersebut yang berbeda-beda.
Perbedaan itu dapat dibedakan dalam beberapa konsep yang meliputi:
1.
Negara
2.
Kekuasaan
3.
Pengambilan keputusan
4.
Kebijaksanaan
5.
Pembagian atau alokasi
a.
Negara
Neagra adalah suatu organisasi dalam suatu
wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya.
Menurut roger F. Soltau, “ilmu politik adalah
mempelajari Negara, tujuan0tujuan Negara dan lembaga-lembaga yang akan
melaksanakan tujuan itu, hubungan antara Negara dan warga negaranya serta
dengan Negara-negara lain.
J. Barent, dalam ilmu politika: Ilmu politik
adalah ilmu yang mempelajari kehidupan Negara yang merupakan bagian dari
kehidupan masyarakat; ilmu p0olitik itu mempelajari Negara-negara itu melakukan
tugas-tugasnya.
b.
Kekuasaan.
Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau suatu
kelompok untuk mempengaruh orang atau sekelompok lain sesuai denagn keinginan
dari pelaku.
Harold D. Lasswell dan A. Kaplan, “ilmu politik
adalah mempelajari pembentukan dan pembagian kekuasaan.”
Deliar Noer, mengatakan “ilmu politik adalah
memusatkan perhatian pada masalah kekuasaan dalam kehidupan bersama atau
masyarakat.”
c.
Pengambialan Keputusan.
Keputusan adalah suatu reaksi terhadap beberapa
solusi alternatif yang dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan
– kemungkinan dari alternatif tersebut bersama konsekuensinya. Setiap keputusan
akan membuat pilihan terakhir, dapat berupa tindakan atau opini.(membuat
pilihan diantara beberapa alternative).
Joyce Mitchel dalam bukunya political Analysis
and Public Policy: “politik adalah pengambilan keputusan kolektif atau
pembuatan kebijaksanaan umum untuk masyarakat seluruhnya.” Karl. W Deutsch,
mengatakan bahwa: “politik adalah pengambilan keputusan melalui sarana umum.
d.
Kebijaksanaan.
Menurut Haoogerwerf, kebijaksanaan umum adalah
membangun masyarakat secara terarah melalui pemakaian kekuasaan. David Elton,
“ilmu politik adalah studi mengenai terbentuknya kebijaksanaan umum.
e.
Pembagian.
Pembagian adalah pembagian atau penjatahan dari
nilai-nilai masyarakat.
C. Ruang
Lingkup Ilmu Politik.
wajar bila pendefinisian ilmu politik
berbeda-beda. Karena kajian ilmu politik sangat luas sehingga dalam
pendefinisiannya pun masing-masing melihat dari sudut pandang berbeda. Tapi
yang pasti, ilmu politik kajiannya begitu luas sehingga beragam pendapat
tentang bidang telaahan ilmu politik. UNESCO merumuskan kedalam 4 (empat)
bidang utama dengan 15 (lima belas)unsur, yaitu:
I.
Teori politik.
1)
Teori-teori politik.
2)
Sejarah pemikiran politik.
II.
Lembaga-Lembaga politik.
1)
Undang-undang Dasar.
2)
Pemerintahan Nasional.
1)
Pemerintahan daerah.
2)
Administrasi Neagra.
3)
Pelaksanaan Fungsi Sosial dan Ekonomi oleh
pemerintah.
4)
Perbandingan Pemerintahan dan Lembaga-lembaga
politik.
III.
Partai Politik dan Pendapat Umum.
1)
Partai-partai politik.
2)
Kelompok kepentingan dan kelompok Pendesak.
3)
Partisipasi warga Negara dalam pelaksanaan
Pemerintah.
4)
Pendapat umum.
IV.
Hubungan Internasional.
1)
Politik Internasional.
2)
Administrasi dan Organisasi Internasional.
3)
Hukum Internasional.
Joseph S. Roucek (dalam introduction to political
science,1950. New York; Thomas Y. crowell Co; hlm 18-19) dalam buku May Rudy
pengantar Ilmu Politik, 2003:25) membagi ilmu politik ke dalam lima cabang,
yaitu:
1.
Teori politik.
2.
Hukum Kewarganegaraan dan ketatanegaraan.
3.
Kekuatan-kekuatan Politik.
4.
Hubungan Internasional.
Politik sudah lama diakui sebagai disiplin ilmu
pengetahuan sosial yang berdiri sendiri. Salah satu syarat untuk dapat disebut
sebagai ilmu disiplin ilmu adalah adanya obyek. Obyek formal politik adalah
kekuasaan, sedangkan obyek formal ilmu pemerintahan adalah hubungan-hubungan
antara yang memerintah dan yang diperintah. Sementara obyek ilmu Negara adalah
segala sesuatu yang berkenaan dengan pertumbuhan, perkembangan, sifat, hakikat,
dan bentuk-bentuk Negara yang meliputi pengkajian konstitusi, lembaga tertinggi
Negara, penduduk dan wilayah.Obyek materi ilmu Negara sama dengan obyek materi
ilmu politik, pemerintahan, administrasi Negara, dan hukum tata Negara yaitu
Negara.Obyek materi yang dimaksudkan disini adalah persoalan pokok dan obyek
formal aadalah pusat perhatian.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Apabila Ilmu politik dipandang sebagai salah
satu cabang ilmu dari ilmu-ilmu sosial yang memiliki dasar, rangka, focus dan
ruang lingkup yang sudah jelas, maka dapat dikatakan bahwa ilmu politik masih
muda usianya, karena baru lahir pada abad ke-19. Pada tahap itu ilmu politik
berkembang secara pesat berdampingan dengan cabang-cabang ilmu sosial lainnya,
seperti Sosiologi, Anthropologi, dan Physikhologi, dan dalam ini mereka saling
mempengaruhi. Akan tetapi, apabila ilmu politik ditinjau dalam rangka yang
lebih luas yaitu pembahsan secara rasionil dari berbagai aspek Negara dan
kehidupan politik, maka ilmu politik daapt dikatakan jauh lebih tua umurnya.
Malahan ia sering dinamakan “ilmu Sosial yang tertua” di dunia.
Ilmu Politik merupakan salah satu bidang ilmu
yang terus mengalami perkembangan, seiring dengan dinamika perkembangan
masyarakat politik (polity) yang menjadi kajiannya. Perkembangan itu,
contohnya, terlihat dari beragamnya pendekatan (approaches) untuk memahami dan
menjelaskan fenomena politik, mulai dari pendekatan kelembagaan, pendekatan
perilaku, pendekatan kelembagaan baru, pendekatan post-kelembagaan, dan
pendekatan-pendekatan lainnya. Perkembangan ilmu politik juga terlihat dari beragamnya
teori yang di antaranya lahir dari studi-studi empiris mengenai fenomena
politik, baik dari hasil studi kasus maupun hasil dari perbandingan mengenai
fenomena serupa di sejumlah negara atau wilayah. Perkembangan ini tidak lepas
dari semakin kompleksnya fenomena politik di berbagai negara di dunia, baik
pada level negara, kelompok maupun individu.
B. Saran
1.
Dalam pembahasan teori alienasi harus dicari
suatu kesetaraan dalam pemisahan antagonism dan perlu ditingkatkannya pemahaman
pembahas tentang teori tersebut.
2.
Dalam pemahaman teori politik luar negeri
Negara berkembang harus adanya pembahasan dan contoh yang lebih kompleks
tentang hal tersebut agar mudah dicerna oleh pembaca.
3.
Perlu ditingkatkannnya ketelitian dalam
pelaksanaan games theory oleh para pelaku politik karena hal ini mengandung
unsur aritmatika
DAFTAR
PUSTAKA
Budiardjo,Miriam
(Dasar-dasar ilmu politik, 2005)
Budiarjo,Miriam. Dasar-dasar
ilmu politik-edisi ervisi (Jakarta: PT.Gramedia pustaka utama 2008).
Ramlan Surbakti, Memahami
Ilmu Politik(Jakarta:PT.Gramedia,1992),
Hari
cahyono , cheepy.1986. Ilmu Politik dan Perspektifnya. yogyakarta:
Tiarawacana
Surbakti, Ramlan.1992. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama
Surbakti, Ramlan.1992. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama
Harry
cahyono,cheepy.1986. ilmu politik dan perspektifnya(yogyakarta:
Tiarawacana)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar