PENELITIAN
TENTANG MASYARAKAT BUGIS DI BENGKULU
SEJARAH
Asal usul masyarakat etnis Bugis
di daerah dusun (desa) Parit Tiga kecamatan Sukaraja kabupaten Seluma provinsi
Bengkulu. Masyarakat Bugis ini adalah masarakat transmigrasi dari daerah Bugis
di Makassar yang tinggal kediaman penduduknya ke daerah Bengkulu dibagian
selatan pesisir seluma.sedangkan masarakat Bugis pada awalnya disulawesi di
bagian Makassar adalah pendatang dari perantauan dari masyaraakta melayu dan
masarakat sumatra barat atau masarakat minang kabau. Masyarakat bugis parit
tiga disana pun juga ada juga memiliki suku lain seperti suku sunda dan suku
jawa tetapi bahasa mereka pun masih juga menggunakan bahasa bugis tersebut.
RUMAH ADAT
Rumah adat suku Bugis disini adalah
panggung yang memanjang yang terbuat dari kayu yang diambil di hutan, dan jenis
rumag adat bugis ini juga ada dipucuk ada hiasan tersendirinya yg berbentuk
rumah gadang tetapi tidak lancip atupun runcing. Dan jumlah rumah yang ada di
desa parit tiga ada 40 KK
(kartu
keluarga) masyarakat parit tiga sampai
sekarang alhamdulillah rumah adat untuk sekarang sudah tidak ada lagi
dikarnakan masyarakat disana tidak lagi kuat terhadap adat istiadat rumah namun
adat istiadat lain pun masih ada.
PAKAIAN ADAT
Pakaian etnis bugis sangat bercorak
pada suku Bugis yang di makassar dan pakaiannya banyak dihiasi dengan warna
hijau karna dibalik kehijauan adalah kesuburan alam.karna didaerah masyaraakat
bugis tersebut juga terdapat alam yang subur dan sangat banyak pepohonan, dan
masyaraaakaat bugis sangata melestarikan subber daya alamnya untuk
dimanfaatkan. Pakaian adat bugis pun hanya di pakai waatu terttentu seperti
dalam rangka acara pernikahan, khitanan, aqikah, lebaran,
TRANSFORTASI
Jalan
penghubung desa jalan yang masih memadai seperti jalan koral atu jalan yang
berbatuan namun persiapan untuk jalan besar di ambil dari pagar ke pagar sangat
lah luas untuk pemerintah membangun jalan desa tersebut, perahu sampan
digunakan alat transfortasi untuk pergi ke kebun, dan juga ada motor yang
digunakan untuk berdagang sayur-sayuran, dan juga motor digunkan sebagai
membawa pakan makanan hewan.
MATA
PENCAHARIAN
Mayoritas masyarakat bugis banyak menjadi
petani karena alam yang masih terjaga, dan sangat baik untuk bercocok tanam,
jenis tanah pun seperti tanah yang subur. Suku bugis di desa parit tiga ini sangatlah
erat dengan alamnya seperti bercocok tanam di depan rumah sangat mudah, ada
juga peternak hewan seperti kambing kerbau sapi ayam dll untuk mencari makanan
hewan-hewan tersebut tidak hanya laki-laki yang mencari pakan hewan dengan cara
nyabit ke sawah untuk mengambil rumput gajah dan rumput-rumput yang bisa
dimakan oleh hewan tersebut, dan juga ada bekerja sebagai pembuat bibit jamur
tiram yang diolah dengan cara dikukus lalu di masukan dalam pelastik lalu di
tutup menggunakan kertas ada juga ladang sayur-sayuran didepan rumah, sawit
yang subur.
ALAT MUSIK
Alat
musik yang sudah kami teliti di desa pasit tiga yaitu adanya alat musik Gambus
alat ini sering digunakan masarakat sekitar sebagai penghibur dan menyatukan
memankan alat musik gambus tersebut dengan lagu ataupun nyanyi
AGAMA
Masyarakat
parittiga suku bugis ini manyoritas islam 100% fasilitas keagamaan yang ada
pada masyarakat bugis adalah masjid.
MAKANAN KHAS
Makanan
khas suku bugis di daerah ini adalah makanan yang rasa pedas seeperti masakan
masyarakat padaang dan juga ada makanan seprti rendang.
BAHASA
Masyarakat disana merupakan masyrakat asli dari bugis walaupun mereka
orang jawa atau sunda mereka semua menggunakan bahasa bugis . contoh bahasa
bugis diantaranya seperti dibawah ini:
·
aku artinya iding
·
rumah artinya ubong
·
Tidak ada komentar:
Posting Komentar