Rabu, 06 Mei 2020

LAPORAN MAGANG II IAIN BENGKULU SMPN 13


BAB I
PENDAHULUAN
1.        Latar Belakang Magang
Salah satu tujuan akhir dari pendidikan sarjana S1 adalah terampil dalam dunia kerja, khususnya di bidang yang sesuai dengan apa yang dipelajari mahasiswa selama proses perkuliahan. Tetapi selama proses perkuliahan, materi-materi yang dipelajari mahasiswa kebanyakan masih bersifat teori dan praktek laboratorium. Sehingga mahasiswa belum mempunyai keterampilan yang sinkronis di dunia kerja. Oleh karena itu mahasiswa diwajibkan untuk magang atau dengan mata kuliah yang setara dengannya. Magang inilah yang nanti bertujuan untuk melatih mahasiswa agar terampil di dunia kerja.
Pernah kita dengar fresh graduate yang mengeluh susahnya mendapatkan pekerjaan. Tetapi jika kita juga mau mendengar, pernah ada perusahaan yang mengeluh susahnya mendapatkan fresh graduate yang siap bekerja. Siapa yang salah? kalau menurut dugaan penulis salah satu kesalahannya adalah sistemnya, baik sistem pendidikan maupun sistem sosial. Sistem pendidikan yang penulis masih berbelit-belit. Berbelit-belit dalam artian masih kurang efektif dan efisien. Kedua, sistem sosial, masih banyak yang berpikir untuk bekerja, kita harus kuliah dulu. Setelah beberapa abad peradaban manusia sekarang, adakah kajian ilmiah yang bisa menjawab, “Seberapa efektifkah pengaruh positif perkuliahan terhadap kehidupan seseorang terutama kehidupan finansialnya?” atau lebih sempit lagi, “seberapa efektifkah pengaruh perkuliahan terhadap pendapatan seseorang, baik dia bekerja atau bisnis? Asumsi yang masih ambigu tersebut membuat baik orang tua dan mahasiswanya melemparkan semua tanggung jawab kepada perguruan tingginya, yang ternyata bisa jadi PT tidak memiliki asumsi yang sama.
Selain sistemnya, kesalahan tentu juga bisa datang dari mahasiswanya sendiri. Umumnya pendidikan S1 ditempuh mulai dari umur 18-22 tahun. Menurut penulis, usia tersebut adalah masa-masa krusial. Kenapa? Karena di situlah seorang manusia, umumnya di zaman sekarang, dilimpahkan tanggung jawab kehidupannya kepada dirinya sendiri, alias dituntut untuk mandiri penuh. Ada istilah twenty-life crisis untuk mengambarkannya. Perkuliahan bisa jadi hal yang akan membantunya atau bisa jadi justru berdampak negatif jika tidak dijalani dengan cermat dan benar. Perkuliahan bisa jadi acceleration atau distraction bagi kehidupan seorang pemuda yang beranjak dewasa, tergantung bagaimana seorang mahasiswa menjalaninya.
Padahal pendidikan tinggi ibarat sebuah proses. Mahasiswalah yang membeli proses tersebut. Proses tersebut seharga sejumlah uang dan sejumlah waktu. Umumnya, diharapkan produk tersebut bisa menjadi investasi bagi orang tersebut. Tapi tidak jarang beberapa orang yang justru tidak bekerja sesuai dengan apa yang dipelajarinya waktu kuliah dulu.
Dalam menghadapi problem-problem ketenaga kerjaan tersebut, baik perusahaan atau lembaga pendidikan mencoba memberikan solusi. Dari perusahaan, khususnya sebagian perusahaan, biasanya memberikan trainning kepada calon pegawainya seperti On The Job Trainning (OJT), Officer Development Program (ODP), Management Trainee (MT), dan lain-lain. Sedangkan dari dunia pendidikan sendiri, Mahasiswa biasanya diwajibkan untuk menjalani program seperti Magang, Kerja Praktek, Kuliah Kerja Nyata, dan lain sebagainya. Hal tersebut ditujukan untuk memberikan pengalaman, keterampilan dan insight dalam dunia pekerjaan, khususnya dengan jurusan yang ia ambil.
2.        Tujuan Magang
Secara umum tujuan dari kegiatan Magang II ini adalah membentuk mahasiswa agar nantinya siap mental dan siap bahan ajar dalam praktek magang III yang akan dilaksanakan di semester selanjutnya dan juga mempersiapkan diri mahasiswa agar menjadi pendidik yang matang di dunia pendidikan.
Adapun tujuan pokok dari pelaksanaan magang adalah sebagai berikut :
  1. Menjalankan teori-teori yang telah diajarkan dalam dunia perkuliahaan seperti pembuatan RPP, Silabus, Program Tahunan, dan Program Semesteran.
  2. Mengetahui bagaimana cara mengajaar secara efektif dalam dunia pendidikan.
  3. Untuk memenuhi persyaratan kelulusan mata kuliah magang II.
3. Manfaat Magang
Adapun manfaat dari pelaksanaan magang adalah sebagai berikut:
  1. Memberikan pengalaman dan pengetahuan terhadap penerapan teori-teori yang selama ini dipelajari ke dalam magang.
  2. Memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa.
  3. Memberikan gambaran kepada mahasiswa akan profesi yang akan digeluti pada saat mendatang.
  4. Meningkatkan hubungan kerjasama yang baik antara IAIN BENGKULU dengan SMPN 13 BENGKULU.

4. Waktu dan Tempat Kegiatan Magang
a. Waktu
Waktu pelaksanaan praktek magang ini dilaksankan selama kurang lebih satu bulan yaitu terhitang pada tanggal 22 Januari 2019 dan berakhir pada 22 Februari 2019.
b. Tempat
Kegiatan praktik magang ini dilaksanakan di SMPN 13 Kota Bengkulu yang beralamatkan Jl.Seokarno-Hatta Kelurahan Anggut Atas Kecamatan Ratu samban, Bengkulu, Indonesia.










BAB II
DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN
1. Gambaran Umum Tempat Magang
a. Lokasi Lembaga
Kegiatan praktik magang ini dilaksanakan di SMPN 13 Kota Bengkulu yang beralamatkan Jl.Seokarno-Hatta Kelurahan Anggut Atas Kecamatan Ratu samban, Bengkulu, Indonesia.
b. Sejarah Lembaga
SMP NEGERI 13 merupakan salah satu SMP yang berada di Kota Bengkulu, dijalan Soekarno Hatta kelurahan Anggut Atas Kecamatan Ratu Samban. Letaknya tidak jauh dari rumah bersejarah presiden republik Indonesia pertama yaitu Ir. Seokarno.
Dahulu, SMP NEGERI Kota Bengkulu merupakan sekolah SMA NEGERI Palawa, kemudian pada tahun 1981 sekolah ini berganti nama SMA Negeri 1 Kota Bengkulu. Pada tahun 1986 sekolah ini berganti nama lagi SMP Negeri 12 dengan SK pendirian nomor: 0886/p/1986 dan akhirnya pada tahun 1996/1997 sekolah ini ditetapkan menjadi SMP Negeri 13 sampai sekarang. Jadi sampai sekarang SMP Negeri 13 sudah hampir 21 Tahun.
Pada tahun ajaran pertama(1986-1995), SMP Negeri 13 Kepala Sekolahnya dijabat oleh Ibu Machdalya. Pada tahun 1995-1999 terjadi pergantian Kepala Sekolah yaitu Bapak Tugiono. Kemudian pada tahun  1999-2001 digantikan oleh Bapak Drs. Syarifudin, S.pd dam diganti lagi dengan Bapak Drs. Istarani. Lalu pada tahun 2003-2006 diganti dengan ibu Dra. Syaruzar, S.pd. Selanjutnya tahun 2006 kepala sekolah diganti lagi dengan bapak Drs. Suherman, dan pada tahun 2010 diganti lagi dengan bapak Supriyatno, S.pd. Kemudian pada tahun 2013 dipimpin oleh ibu Hafnayet, S.pd sampai sekarang. 





c. Visi dan Misi Lembaga

·         VISI

BERPREDIKET MAJU

(Berprestasi, Berdedikasi, Beretika, Mandiri dan Jujur)


·         MISI

1.      Melaksanakan pelayanan dan bimbingan secara intensif kepada para siswa agar mereka dapat mengembangkan potensi diri mereka secara optimal melalui kegiatan Intra dan Ekstra Kurikuler.
2.      Memberikan keteladanan etika dan moral agar siswa bertingkah laku sesuai dengan norma ajaran agama yang dianutnya.
3.      Menumbuhkan pemahaman terhadap ajaran agama, sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.
4.      Menumbuhkan dan membekali jiwa Estetika pada setiap Siswa sehingga dapat menghargai seni Budaya Bangsa.
5.      Mendorong setiap Siswa untuk mau mengenal perkembangan Tekhnologi.
6.      Melaksanakan proses pembelajaran yang mengarah kepada pembentukan pribadi mandiri.
7.      Menciptakan nuansa nyaman dan menyenangkan serta berdisiplin dalam kegiatan belajar mengajar.
8.      Menciptakan suasana kompetitif yang sehat pada seluruh warga Sekolah.
9.      Menerapkan Manajemen partisipatif dalam kegiatan dan kebutuhan pengembangan potensi sekolah







d. Struktur Organisasi Lembaga
STRUKTUR ORGANISASI HUMAS
SMP NEGERI 13 KOTA BENGKULU
TAHUN 2018 – 2019

KETUA HUMAS
EFRITA S.Pd
SEKRETARIS / BENDAHARA
WIRVA NINGSIH, S.Pd

Bagan 2 : Struktur Organisasi Humas

DEWAN GURU  DAN KARYAWAN SEKOLAH
DAN
SISWA SISWI
WAKIL KETUA
JASMI HERNANI S.Pd
KEPALA SMP N 13
HAFNAYET, S.Pd
Text Box: Bagan 2 : Struktur Organisasi lembaga
 




B. Pelaksanaan Kegiatan Magang
1. Jenis dan Bentuk Kegiatan Magang
Pada minggu pertama mahasiswa yang magang di SMPN 13 Kota Bengkulu. Kegiatan ini dilakukan guna untuk mengamati proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan siswa di dalam kelas. Pada tahap observasi ini kami mengamati guru yang mengajar terutama pada mata pelajaran IPS dan BAHASA INGGRIS. Pada saat proses pembelajaran berlangsung guru menggunakan prosedur kurikulum 2013 yaitu siswa diminta untuk aktif. Namun, tetap peran guru tidak hilang pada saat proses belajar siswa akif ini.
Hal ini sesuai dengan konsep kurikulum 2013 itu sendiri yaitu membuat siswa lebih aktif dan lancar dalam kemampuan berkomunikasi, serta mampu berfikir secara gratis.
Namun tetap saja pada saat proses ini berlangsung akan selalu ada hambatan yang dihapadi oleh guru pada saat mengajar, Seperti masih ada siswa yang tidak aktif misalnya pada saat disuruh kerjakan tugas dalam kelompok ada sebagian murid yang hanya bercerita bukannya mengerjakan tugasnya mereka menganggap berdiskusi dalam kelompok itu main-main saja. Akan tetapi tidak dapat dipungkiri system menuntut siswa lebih aktif yang dirancang kurikulum 13. Membuat proses belajar mengajar lebih seru seperti guru dapat mengajar dengan menggunakan metode games. Guru memberi pertanyaan menjawab akan tunjuk tangan. Sehingga dengan cara ini kelas menjadi lebih menyenangkan.
Pada saat proses pembelajaran akan berakhir guru merefleksi murid terlebih dahulu. Cara yang guru di SMPN 13 Kota Bengkulu ini lakukan yang pertama adalah memberikan tugas rumah tentang materi hari ini agar siswa dapat belajar ulang dirumah dan membuat mereka semakin paham dengan materi yang disampaikan. Dan cara yang kedua yaitu merefleksi dengan lisan dimana guru merefleksi siswa dengan menyampaikan ulang materi atau merangkum materi dengan mengaitkannya dengan keadaan sekitar.


2. Kendala yang dihadapi mahasiswa
Pada saat minggu pertama kami para mahasiswa yang magang disini masih merasa canggung dan bingung dengan apa yang akan terjadi kedepannya. Namun atas keramahan guru-guru disini rasa canggung dan bingung itu hilang. Kemudian pada saat didalam kelas kami harus menghadapi tingkah siswa yang didalam kelas.
Misalnya mereka ribut namun pada dasarnya hal itu mereka lakukan karena mereka ingin menarik perhatian dari mahasiswa agar mereka dikenal. Untuk mengatasi hal ini kami mengajak mereka bermain games terlebih dahulu agar suasana semakin akrab.
3. Hal yang Mendukung
Pada saat dukungan yang diperoleh mahasiswa melaksanakan kegiatan magang. Baik dukungan dari pihak lembaga tempat magang maupun dari Fakultas Tarbiyah dan Tadris IAIN Bengkulu. Baik berupa personal, pendanaan, ataupun berupa sarana prasana pendukung.
Adapun dukunan yang diperoleh mahasiswa melaksanakan kegiatan magang baik pihak lembaga IAIN Fakultas Tarbiyah dan Tadris ialah disedianya Arakan pembekalan pada tanggal sabtu 19 januari 2019. Adapun pembahasan yang disampaikan oleh pihak kampus ialah arahan bagaimana cara pelaksanaan magang selama kurang lebih 1 bulan. Kampus juga menyediakan Dosen Pembimbing Magang (DPM) untuk mahasiswa magang.
Dalam penyerahan mahasiswa diserahkan oleh DPM kepada kepada waka kurikulum. Diserahkan dengan baik dan diterima dengan baik pada tanggal Rabu 23 Januari 2019.
Adapun dari dukungan pihak tempat magang sarana prasarana memadai seperti musola, perpustakaan, kamar mandi dan sebagainya. Mahasiswa juga diberi kemudahan baik kegiatan proses belajar dalam kelas maupun proses dalam kegiatan ekstrakurikuler. Pada saat observasi pencarian data sekolah baik sejarah sekolah, penempatan sekolah diberikan kemudahan kepada mahasiswa untuk mendata. Adapun pendataan seperti pembuatan RPP, Silabus, Prosem, Prota dibantu dan dimbing dengan kemudahan .
Guru Pembina magang(GPM) juga memberikan arahan kepada mahasiwa cara untuk menghadapi psikologi karakter siswa-siswi SMPN 13 Kota Bengkulu. Observasi ini dari langkah demi langkah diberi kemudahan dan kelancaran.




























BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari serangkaian kegiatan Magang 2 di SMPN NEGERI 13 Kota Bengkulu pada bulan Januari – Februari 2019 dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.    Kegiatan Magang 2 telah memberikan wawawan dan rasa tanggung jawab sebagai tenaga pendidik/guru dalam pengelolaan proses pembelajaran di sekolah, memberikan pengalaman pendidikan maupun persekolah yang dapat meningkatkan kemampuan/profesionalisme calon tenaga pendidik/guru di bidang kependidikan.
2.    Magang 2 yang dilaksanakan di secara umum berupa observasi, Pembuatan, Silabus, RPP, Prota, Prosa yang disesuaikan dengan guru pembimbing.
3.    Selama magang berlangsung, mahasiswa dapat mempraktikkan secara langsung ilmu yang diperoleh selama perkuliahan, serta melatih dan mengembangkan profesi keguruan.
4.    Magang 2 menambah pengetahuan factual dan nyata tentang tugas-tugas guru, selain mentransfer ilmu juga harus melakukan pendidikan sikap, nilai dan norma kedisiplinan pada peserta didik dengan berusaha memahami karakteristik kepribadian peserta didik.
5.    Magang 2 dapat berjalan dengan lancar dan baik berkat kerja sama dari pihak mahasiswa, guru pembimbing, dan peserta didik.

B. Saran
1. Untuk Mahasiswa
a.       Dalam melaksanakan Magang 2 sebaiknya mahasiwa mencari infromasi secara akurat mengenai sekolah.
b.      Praktikan sebaiknya menjalin hubungan baik dengan siapa saja,   pandai menempatkan diri dan berperan sebagaimana mestinya.
c.       sering berkonsultasi dengan guru pembimbing.
d.      Rasa setia kawan, solidaritas serta kekompakan perlu dijaga dan diterusakan hingga Magang 2 selesai dan di luar program tersebut, serta dapat memanfaatkan apa yang telah didapatkan dari Magang sebagai bekal di masa yang akan datang.
2. Pihak IAIN Bengkulu
a.    Sosialisasi kegiatan Magang lebih ditingkatkan secara jelas dan transparan kepada pihak sekolah maupun kepada mahasiswa.
b.    Lebih teliti dalam menyeleksi sekolah tempat Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) sehingga kebermanfaatan program ini lebih bisa dimaksimalkan, serta lebih memperhatikan antara kebutuhan sekolah dengan jumlah mahasiwa praktikan bidang studi agar tidak terjadi kelebihan atau kekurangan jam mengajar.
c.    Kemitraan dan komunikasi antara IAIN Bengkulu dan SMPN 13 Kota Bengkulu lebih ditingkatkan lagi demi kemajuan dan keberhasilan program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) serta kemajuan dan keberhasilan SMPN 13.

3. Pihak SMPN 13 Kota Bengkulu
a.    Kegiatan Magang ini diharapkan memberikan kontribusi bagi pengembangan kualitas pendidikan di sekolah.
b.    Perlu adanya kontrol yang lebih cermat lagi terhadap mahasiswa dari pihak   sekolah demi keberhasilan Magang.
c.    Meningkatkan budaya dialog yang partisipatif antarkomponen sekolah, baik peserta didik, guru, karyawan, dan komponen terkait lainnya









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL “KARAKTERISTIK PENDIDIKAN IPS DI INDONESIA DAN PERKEMBANGANNYA DARI MASA KEMASA”

MAKALAH PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL   “KARAKTERISTIK PENDIDIKAN IPS DI INDONESIA DAN PERKEMBANGANNYA DARI MASA KEMASA” DI...