BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang Magang
Salah satu tujuan
akhir dari pendidikan sarjana S1 adalah terampil dalam dunia kerja, khususnya
di bidang yang sesuai dengan apa yang dipelajari mahasiswa selama proses
perkuliahan. Tetapi selama proses perkuliahan, materi-materi yang dipelajari
mahasiswa kebanyakan masih bersifat teori dan praktek laboratorium. Sehingga
mahasiswa belum mempunyai keterampilan yang sinkronis di dunia kerja. Oleh
karena itu mahasiswa diwajibkan untuk magang atau dengan mata kuliah yang
setara dengannya. Magang inilah yang nanti bertujuan untuk melatih mahasiswa
agar terampil di dunia kerja.
Pernah kita
dengar fresh graduate yang mengeluh susahnya mendapatkan
pekerjaan. Tetapi jika kita juga mau mendengar, pernah ada perusahaan yang mengeluh
susahnya mendapatkan fresh graduate yang siap bekerja. Siapa yang salah? kalau
menurut dugaan penulis salah satu kesalahannya adalah sistemnya, baik sistem
pendidikan maupun sistem sosial. Sistem pendidikan yang penulis masih
berbelit-belit. Berbelit-belit dalam artian masih kurang efektif dan efisien.
Kedua, sistem sosial, masih banyak yang berpikir untuk bekerja, kita harus
kuliah dulu. Setelah beberapa abad peradaban manusia sekarang, adakah kajian
ilmiah yang bisa menjawab, “Seberapa efektifkah pengaruh positif perkuliahan
terhadap kehidupan seseorang terutama kehidupan finansialnya?” atau lebih
sempit lagi, “seberapa efektifkah pengaruh perkuliahan terhadap pendapatan
seseorang, baik dia bekerja atau bisnis? Asumsi yang masih ambigu tersebut membuat
baik orang tua dan mahasiswanya melemparkan semua tanggung jawab kepada
perguruan tingginya, yang ternyata bisa jadi PT tidak memiliki asumsi yang
sama.
Selain sistemnya,
kesalahan tentu juga bisa datang dari mahasiswanya sendiri. Umumnya pendidikan
S1 ditempuh mulai dari umur 18-22 tahun. Menurut penulis, usia tersebut adalah
masa-masa krusial. Kenapa? Karena di situlah seorang manusia, umumnya di zaman
sekarang, dilimpahkan tanggung jawab kehidupannya kepada dirinya sendiri, alias
dituntut untuk mandiri penuh. Ada istilah twenty-life crisis untuk
mengambarkannya. Perkuliahan bisa jadi hal yang akan membantunya atau bisa jadi
justru berdampak negatif jika tidak dijalani dengan cermat dan benar.
Perkuliahan bisa jadi acceleration atau distraction
bagi kehidupan seorang pemuda yang beranjak dewasa, tergantung bagaimana
seorang mahasiswa menjalaninya.
Padahal pendidikan
tinggi ibarat sebuah proses. Mahasiswalah yang membeli proses tersebut. Proses
tersebut seharga sejumlah uang dan sejumlah waktu. Umumnya, diharapkan produk
tersebut bisa menjadi investasi bagi orang tersebut. Tapi tidak jarang beberapa
orang yang justru tidak bekerja sesuai dengan apa yang dipelajarinya waktu
kuliah dulu.
Dalam menghadapi
problem-problem ketenaga kerjaan tersebut, baik perusahaan atau lembaga
pendidikan mencoba memberikan solusi. Dari perusahaan, khususnya sebagian
perusahaan, biasanya memberikan trainning kepada calon pegawainya seperti On
The Job Trainning (OJT), Officer Development Program (ODP), Management
Trainee (MT), dan lain-lain. Sedangkan dari dunia pendidikan sendiri,
Mahasiswa biasanya diwajibkan untuk menjalani program seperti Magang, Kerja
Praktek, Kuliah Kerja Nyata, dan lain sebagainya. Hal tersebut ditujukan untuk
memberikan pengalaman, keterampilan dan insight dalam dunia
pekerjaan, khususnya dengan jurusan yang ia ambil.
2.
Tujuan
Magang
Secara umum tujuan dari kegiatan Magang II ini adalah membentuk mahasiswa
agar nantinya siap mental dan siap bahan ajar dalam praktek magang III yang
akan dilaksanakan di semester selanjutnya dan juga mempersiapkan diri mahasiswa
agar menjadi pendidik yang matang di dunia pendidikan.
Adapun
tujuan pokok dari pelaksanaan magang adalah sebagai berikut :
- Menjalankan teori-teori yang telah diajarkan dalam
dunia perkuliahaan seperti pembuatan RPP, Silabus, Program Tahunan, dan
Program Semesteran.
- Mengetahui bagaimana cara mengajaar secara efektif
dalam dunia pendidikan.
- Untuk memenuhi persyaratan kelulusan mata kuliah magang
II.
3. Manfaat Magang
Adapun manfaat dari
pelaksanaan magang adalah sebagai berikut:
- Memberikan pengalaman dan pengetahuan terhadap
penerapan teori-teori yang selama ini dipelajari ke dalam magang.
- Memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa.
- Memberikan gambaran kepada mahasiswa akan profesi yang
akan digeluti pada saat mendatang.
- Meningkatkan hubungan kerjasama yang baik antara IAIN
BENGKULU dengan SMPN 13 BENGKULU.
4. Waktu dan Tempat
Kegiatan Magang
a. Waktu
Waktu pelaksanaan praktek magang ini
dilaksankan selama kurang lebih satu bulan yaitu terhitang pada tanggal 22 Januari
2019 dan berakhir pada 22 Februari 2019.
b. Tempat
Kegiatan praktik magang ini dilaksanakan di
SMPN 13 Kota Bengkulu yang beralamatkan Jl.Seokarno-Hatta Kelurahan Anggut Atas
Kecamatan Ratu samban, Bengkulu, Indonesia.
BAB II
DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN
1. Gambaran Umum Tempat Magang
a. Lokasi Lembaga
Kegiatan praktik magang ini dilaksanakan di
SMPN 13 Kota Bengkulu yang beralamatkan Jl.Seokarno-Hatta Kelurahan Anggut Atas
Kecamatan Ratu samban, Bengkulu, Indonesia.
b. Sejarah Lembaga
SMP NEGERI 13 merupakan salah satu SMP yang
berada di Kota Bengkulu, dijalan Soekarno Hatta kelurahan Anggut Atas Kecamatan
Ratu Samban. Letaknya tidak jauh dari rumah bersejarah presiden republik
Indonesia pertama yaitu Ir. Seokarno.
Dahulu, SMP NEGERI Kota Bengkulu merupakan
sekolah SMA NEGERI Palawa, kemudian pada tahun 1981 sekolah ini berganti nama
SMA Negeri 1 Kota Bengkulu. Pada tahun 1986 sekolah ini berganti nama lagi SMP
Negeri 12 dengan SK pendirian nomor: 0886/p/1986 dan akhirnya pada tahun 1996/1997
sekolah ini ditetapkan menjadi SMP Negeri 13 sampai sekarang. Jadi sampai
sekarang SMP Negeri 13 sudah hampir 21 Tahun.
Pada tahun ajaran pertama(1986-1995), SMP
Negeri 13 Kepala Sekolahnya dijabat oleh Ibu Machdalya. Pada tahun 1995-1999
terjadi pergantian Kepala Sekolah yaitu Bapak Tugiono. Kemudian pada tahun 1999-2001 digantikan oleh Bapak Drs.
Syarifudin, S.pd dam diganti lagi dengan Bapak Drs. Istarani. Lalu pada tahun
2003-2006 diganti dengan ibu Dra. Syaruzar, S.pd. Selanjutnya tahun 2006 kepala
sekolah diganti lagi dengan bapak Drs. Suherman, dan pada tahun 2010 diganti
lagi dengan bapak Supriyatno, S.pd. Kemudian pada tahun 2013 dipimpin oleh ibu
Hafnayet, S.pd sampai sekarang.
c. Visi dan Misi
Lembaga
·
VISI
BERPREDIKET MAJU
(Berprestasi,
Berdedikasi, Beretika, Mandiri dan Jujur)
·
MISI
1.
Melaksanakan pelayanan dan bimbingan secara intensif kepada para
siswa agar mereka dapat mengembangkan potensi diri mereka secara optimal
melalui kegiatan Intra dan Ekstra Kurikuler.
2.
Memberikan keteladanan etika dan moral agar siswa bertingkah
laku sesuai dengan norma ajaran agama yang dianutnya.
3.
Menumbuhkan pemahaman terhadap ajaran agama, sehingga menjadi
sumber kearifan dalam bertindak.
4.
Menumbuhkan dan membekali jiwa Estetika pada setiap Siswa
sehingga dapat menghargai seni Budaya Bangsa.
5.
Mendorong setiap Siswa untuk mau mengenal perkembangan
Tekhnologi.
6.
Melaksanakan proses pembelajaran yang mengarah kepada
pembentukan pribadi mandiri.
7.
Menciptakan nuansa nyaman dan menyenangkan serta berdisiplin
dalam kegiatan belajar mengajar.
8.
Menciptakan suasana kompetitif yang sehat pada seluruh warga
Sekolah.
9.
Menerapkan Manajemen partisipatif dalam kegiatan dan kebutuhan
pengembangan potensi sekolah
d. Struktur Organisasi
Lembaga
STRUKTUR ORGANISASI HUMAS
SMP NEGERI 13 KOTA BENGKULU
TAHUN 2018 – 2019
KETUA
HUMAS
EFRITA
S.Pd
|
SEKRETARIS /
BENDAHARA
WIRVA
NINGSIH, S.Pd
|
Bagan 2 : Struktur Organisasi
Humas
|
DEWAN
GURU DAN KARYAWAN SEKOLAH
DAN
SISWA
SISWI
|
WAKIL
KETUA
JASMI
HERNANI S.Pd
|
KEPALA
SMP N 13
HAFNAYET,
S.Pd
|
B. Pelaksanaan
Kegiatan Magang
1. Jenis dan Bentuk
Kegiatan Magang
Pada minggu pertama mahasiswa yang magang di
SMPN 13 Kota Bengkulu. Kegiatan ini dilakukan guna untuk mengamati proses
belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan siswa di dalam kelas. Pada tahap
observasi ini kami mengamati guru yang mengajar terutama pada mata pelajaran
IPS dan BAHASA INGGRIS. Pada saat proses pembelajaran berlangsung guru
menggunakan prosedur kurikulum 2013 yaitu siswa diminta untuk aktif. Namun,
tetap peran guru tidak hilang pada saat proses belajar siswa akif ini.
Hal ini sesuai dengan konsep kurikulum 2013
itu sendiri yaitu membuat siswa lebih aktif dan lancar dalam kemampuan
berkomunikasi, serta mampu berfikir secara gratis.
Namun tetap saja pada saat proses ini
berlangsung akan selalu ada hambatan yang dihapadi oleh guru pada saat
mengajar, Seperti masih ada siswa yang tidak aktif misalnya pada saat disuruh
kerjakan tugas dalam kelompok ada sebagian murid yang hanya bercerita bukannya
mengerjakan tugasnya mereka menganggap berdiskusi dalam kelompok itu main-main
saja. Akan tetapi tidak dapat dipungkiri system menuntut siswa lebih aktif yang
dirancang kurikulum 13. Membuat proses belajar mengajar lebih seru seperti guru
dapat mengajar dengan menggunakan metode games. Guru memberi pertanyaan
menjawab akan tunjuk tangan. Sehingga dengan cara ini kelas menjadi lebih
menyenangkan.
Pada saat proses pembelajaran akan berakhir
guru merefleksi murid terlebih dahulu. Cara yang guru di SMPN 13 Kota Bengkulu
ini lakukan yang pertama adalah memberikan tugas rumah tentang materi hari ini
agar siswa dapat belajar ulang dirumah dan membuat mereka semakin paham dengan
materi yang disampaikan. Dan cara yang kedua yaitu merefleksi dengan lisan
dimana guru merefleksi siswa dengan menyampaikan ulang materi atau merangkum
materi dengan mengaitkannya dengan keadaan sekitar.
2. Kendala yang dihadapi mahasiswa
Pada saat minggu pertama kami para mahasiswa
yang magang disini masih merasa canggung dan bingung dengan apa yang akan
terjadi kedepannya. Namun atas keramahan guru-guru disini rasa canggung dan
bingung itu hilang. Kemudian pada saat didalam kelas kami harus menghadapi tingkah
siswa yang didalam kelas.
Misalnya mereka ribut namun pada dasarnya hal
itu mereka lakukan karena mereka ingin menarik perhatian dari mahasiswa agar
mereka dikenal. Untuk mengatasi hal ini kami mengajak mereka bermain games
terlebih dahulu agar suasana semakin akrab.
3. Hal yang Mendukung
Pada saat dukungan yang diperoleh mahasiswa
melaksanakan kegiatan magang. Baik dukungan dari pihak lembaga tempat magang
maupun dari Fakultas Tarbiyah dan Tadris IAIN Bengkulu. Baik berupa personal,
pendanaan, ataupun berupa sarana prasana pendukung.
Adapun dukunan yang diperoleh mahasiswa
melaksanakan kegiatan magang baik pihak lembaga IAIN Fakultas Tarbiyah dan
Tadris ialah disedianya Arakan pembekalan pada tanggal sabtu 19 januari 2019.
Adapun pembahasan yang disampaikan oleh pihak kampus ialah arahan bagaimana
cara pelaksanaan magang selama kurang lebih 1 bulan. Kampus juga menyediakan
Dosen Pembimbing Magang (DPM) untuk mahasiswa magang.
Dalam penyerahan mahasiswa diserahkan oleh DPM
kepada kepada waka kurikulum. Diserahkan dengan baik dan diterima dengan baik
pada tanggal Rabu 23 Januari 2019.
Adapun dari dukungan pihak tempat magang
sarana prasarana memadai seperti musola, perpustakaan, kamar mandi dan
sebagainya. Mahasiswa juga diberi kemudahan baik kegiatan proses belajar dalam
kelas maupun proses dalam kegiatan ekstrakurikuler. Pada saat observasi
pencarian data sekolah baik sejarah sekolah, penempatan sekolah diberikan
kemudahan kepada mahasiswa untuk mendata. Adapun pendataan seperti pembuatan
RPP, Silabus, Prosem, Prota dibantu dan dimbing dengan kemudahan .
Guru Pembina magang(GPM) juga memberikan
arahan kepada mahasiwa cara untuk menghadapi psikologi karakter siswa-siswi
SMPN 13 Kota Bengkulu. Observasi ini dari langkah demi langkah diberi kemudahan
dan kelancaran.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari serangkaian kegiatan Magang 2 di SMPN
NEGERI 13 Kota Bengkulu pada bulan Januari – Februari 2019 dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Kegiatan Magang 2 telah memberikan wawawan dan rasa tanggung
jawab sebagai tenaga pendidik/guru dalam pengelolaan proses pembelajaran di
sekolah, memberikan pengalaman pendidikan maupun persekolah yang dapat
meningkatkan kemampuan/profesionalisme calon tenaga pendidik/guru di bidang
kependidikan.
2. Magang 2 yang dilaksanakan di secara umum berupa observasi,
Pembuatan, Silabus, RPP, Prota, Prosa yang disesuaikan dengan guru pembimbing.
3. Selama magang berlangsung, mahasiswa dapat mempraktikkan secara
langsung ilmu yang diperoleh selama perkuliahan, serta melatih dan
mengembangkan profesi keguruan.
4. Magang 2 menambah pengetahuan factual dan nyata tentang
tugas-tugas guru, selain mentransfer ilmu juga harus melakukan pendidikan
sikap, nilai dan norma kedisiplinan pada peserta didik dengan berusaha memahami
karakteristik kepribadian peserta didik.
5. Magang 2 dapat berjalan dengan lancar dan baik berkat kerja sama
dari pihak mahasiswa, guru pembimbing, dan peserta didik.
B. Saran
1. Untuk Mahasiswa
a.
Dalam melaksanakan
Magang 2 sebaiknya mahasiwa mencari infromasi secara akurat mengenai sekolah.
b.
Praktikan sebaiknya
menjalin hubungan baik dengan siapa saja, pandai menempatkan diri dan berperan
sebagaimana mestinya.
c.
sering berkonsultasi
dengan guru pembimbing.
d.
Rasa setia kawan, solidaritas
serta kekompakan perlu dijaga dan diterusakan hingga Magang 2 selesai dan di
luar program tersebut, serta dapat memanfaatkan apa yang telah didapatkan dari
Magang sebagai bekal di masa yang akan datang.
2. Pihak IAIN Bengkulu
a. Sosialisasi kegiatan Magang lebih ditingkatkan secara jelas dan
transparan kepada pihak sekolah maupun kepada mahasiswa.
b. Lebih teliti dalam menyeleksi sekolah tempat Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) sehingga kebermanfaatan program ini lebih bisa dimaksimalkan, serta lebih
memperhatikan antara kebutuhan sekolah dengan jumlah mahasiwa praktikan bidang
studi agar tidak terjadi kelebihan atau kekurangan jam mengajar.
c. Kemitraan dan komunikasi antara IAIN Bengkulu dan SMPN 13 Kota
Bengkulu lebih ditingkatkan lagi demi kemajuan dan keberhasilan program Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) serta kemajuan dan keberhasilan SMPN 13.
3. Pihak SMPN 13 Kota Bengkulu
a. Kegiatan Magang ini diharapkan memberikan
kontribusi bagi pengembangan kualitas pendidikan di sekolah.
b. Perlu adanya kontrol yang lebih cermat
lagi terhadap mahasiswa dari pihak sekolah
demi keberhasilan Magang.
c. Meningkatkan budaya dialog yang
partisipatif antarkomponen sekolah, baik peserta didik, guru, karyawan, dan
komponen terkait lainnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar